Jumat, 10 Januari 2014

Hubungan sistem informasi dengan psikologi

Pengertian sistem informasi : 

         Sistem informasi menurut James (2007) adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
         Menurut Laudon, Kenneth dan Jane (2007) sistem informasi juga merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. pendapat lain dari Gelinas, Oran dan Wiggins (1990) sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai.
         Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu perangkat yang dapat memberikan manfaat dalam berinteraksi, memberikan informasi maupun mendapatkan informasi serta  dapat menyimpan atau mengelola suatu pendataan yang diperlukan

Pengertian psikologi :

            Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa Inggris psychology merupakan dua akar yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu: psyche yang berarti jiwa, dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa.
             Psikologi menurut menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
            Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
         Beberapa definisi dari kesimpulan diatas maka psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia secara individu maupun kelompok dalam berhubungan atau berinteraksi dengan lingkungannya.

        Hubungan sistem informasi dengan psikologi sangat berkaitan, dimana sistem informasi memberikan akses dalam mencari, memberikan dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan serta pendataan, sedangkan psikologi itu sendiri mempelajari segala perilaku yang berhubungan dengan manusia, seperti contoh rekruitment, konsultasi, dan input pendataan. dalam bidang psikologi, di bagian tester sebagai penyedia tes untuk orang-orang yang mencari pekerjaan juga tidak mungkin selalu menggunakan tes yang manual, serta penginputan data yang manual, dengan adanya sistem informasi jauh lebih memudahkan pengerjaannya, karena biasanya pengetesan bukan hanya satu orang saja yang dibutuhkan tapi banyak, begitu juga dengan konsultasi, sistem informasi dapat memudahkan oranglain dapat berkonsultasi meskipun tidak face to face, selain informasi berkonsultasi dapat ditemukan dibanyak akses, sistem informasi juga memudahkan orang lain memberikan pendapat maupun solusi dengan terbuka.

         Setiap akses, seperti sistem informasi dengan psikologi, pasti akan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya , sistem informasi dapat memudahkan masyarakat untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan, pendapat,ilmu dan pengetahuan dapat di salurkan, pengolahan data pun bisa lebih mudah dengan sistem informasi, namun kekurangan dari sistem informasi dapat memberikan dampak yang buruk dan mengecohkan jika informasi yang diterima tidak difilter dengan baik, dan dalam input pendataan, jika mengalami kesalahan akan sulit untuk diperbaiki terlebih jika error.


Jumat, 25 Oktober 2013

sistem informasi psikologi, tugas perbandingan perusahaan.

   Setiap perusahaan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, dilihat dari jasa yang di tawarkan, pelayanan yang di berikan, serta dalam produk yang mereka jual kepada konsumen.
melihat banyaknya perusahaan yang memiliki kesamaaan produk namun berbeda dalam kebijakan yang di tawarkan saya akan membahas tentang perusahaan yang bergerak di bidang produsen semen (bahan untuk pembuatan bangunan).
       Salah satu di antaranya saya tertarik untuk membuat perbandingan antara produsen semen dengan PT Holcim dan produsen PT Indocement.
         PT Holcim adalah salah satu perusahaan semen yang tersebar di seluruh dunia, namun tidak hanya semen yang mereka jual, tapi mereka juga menjual beton segar (readymix) dan batu pecah (agregat) serta integrasi dengan keunikan perluasan usaha waralaba yang menawarkan solusi menyeluruh untuk pembangunan rumah dengan biaya yang terjangkau dengan dukungan lebih dari 14.700 ahli bangunan binaan holcim. Tim Geocycle dari Holcim juga menyediakan solusi total pembuangan limbah industri, perkotaan dan pertanian bagi konsumen yang tidak ingin terbebani masalah pengumpulan, penyimpanan dan pembuangan limbah berbahaya maupun limbah tidak berbahaya, konsultan Holcim bekerja dengan prinsip kurangi, pakai kembali, dan daur ulang dalam membantu perusahaan menekan produksi limbah mereka dengan memanfaatkan biomassa dalam proses produksi semen karena langkah ini dapat mengurangi emisi carbon dioksida yang muncul dalam pembusukan jika limbah pertanian tersebut dibiarkan begitu saja.
         Sedangkan PT Indocement merupakan salah satu produsen semen berkualitas terbesar di Indonesia, PT Indocement juga merupakan satu-satunya produsen semen jenis semen putih (White Cement) di Indonesia. Indocememt mengeluarkan jenis produk semen yang dipasarkan dengan merek "tiga roda" yaitu PCC (portland composite cement), OPC ( Ordinary portland cement ) dan semen sumur minyak ( Oil well cement ), berbeda dari OPC, produk PCC yang diperkenalkan memiliki rasio klinker yang lebih rendah. dengan penggunaan bahan baku alternatif menciptakan dengan daya tahan lebih baik dan memberikan perlindungan optimal terhadap pengaruh erosi akibat cuaca maupun zat kimia. Indocement berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan di seluruh wilayah operasinya. sama dengan Holcim Indocement pun juga penyedia beton (agregat) siap pakai.
           Melihat kedua penjelasan dari masing-masing perusahaan tersebut  yang lebih menonjolkan pelayanan jasa yang menarik lebih kepada PT Holcim, karena Indocement hanya menawarkan sebagian yang juga di tawarkan oleh Holcim, dan Holcim memiliki nilai lebih untuk konsumen karena menawarkan solusi menyeluruh untuk pembangunan rumah dengan biaya terjangkau. PT Holcim dan PT Indocement memiliki kesamaan yaitu dengan memakai sistem informasi call canter.

Rabu, 09 Oktober 2013

Sistem Informasi Psikologi

           Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (susterna) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari  komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan, sistem juga merupakan suatu kumpulan bagian yang saling berkaitan.

Informasi dijelaskan secara umum merupakan data yang di olah, di bentuk, atau di manipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Pekerjaan informasi adalah sebagai pekerjaan yang meliputi data, penyebaran data dengan meneruskan ke unit lain, atau langsung di olah menjadi informasi, kemudian informasi tersebut di teruskan ke unit lain. Kata informasi juga dapat di artikan sebagai berita yang mengandung maksud tertentu, manusia memiliki pengetahuan dan pengalaman yang selalu ingin dibagikan kepada orang lain. Pengalaman dan pengetahuan yang dikomunikasikan kepada orang lain tersebut merupakan pesan atau informasi. 

Jika digabungkan antara suatu sistem dan informasi akan menghasilkan sistem informasi, sistem informasi yaitu suatu sistem yang memiliki tujuan sendiri untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan sistem input-proses-output. Sistem informasi dasar mencakup empat unsur-manusia, prosedur, komunikasi, dan data. Tujuan sistem informasi adalah menyediakan informasi yang dapat memfasilitasi pekerjaan organisasi kepada para pengguna.
Sedangan psikologi berasal dari bahasa yunani kuno Psychē yang berarti jiwa dan logia yang artinya ilmu sehingga secara etimologi psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Psikologi juga merupakan sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. 

Jadi kesimpulan dari sistem informasi psikologi adalah pemanfaatan media teknologi yang berkaitan dengan bidang psikologi, melalui pemanfaatan teknologi semua kebutuhan akan informasi psikologi dapat di permudah. Contoh untuk melakukan skoring tidak lagi di lakukan secara manual, namun dapat di pergunakan dengan cara sistem komputer. Contoh lain, dalam bidang psikologi ada yang namanya konsultasi, melalui sistem informasi atau yang kita lebih kenal dengan media komputer banyak kita temui konseling secara online.

Dalam sistem informasi, pasti memiliki arsitektur komputer yaitu konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer arsitektur dari sebuah komputer terdiri dari CPU, RAM, penyimpanan data, dan fitur-fitur lain.tetapi implikasi dari meningkatnya kekuatan, mengecilnya ukuran, meluaskan komunikasi, dan turun nya biaya mikro, tidak dapat di abaikan begitu saja, kemajuan-kemajuan di bidang ilmu teknologi memungkinkan pengguna mengakses lebih banyak data secara lebih cepat, dan kemudian menganalisisnya dengan teknik-teknik analisis yang canggih. Dengan kekonstanan arsitektur komputer ini maka akan di pastikan akan tetap di kenali dan di pergunakan oleh manusia.

Dalam pembuatan sistem informasi tidak terlepas dari kognisi manusia, kognisi adalah dimana manusia dapat memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Melalui kemampuan dan kecerdasan manusia, manusia dapat membuat sesuatu yang dapat memberikan kotribusi dan membuat pemanfaatan teknologi dalam segala bedang, salah satunya untuk pemanfaatan juga di dalam bidang psikologi.

Melihat banyaknya media informasi, saya ingin menjelaskan tentang Bina Karir yaitu salah satu web yang memberikan manfaat untuk masyarakat khususnya yang sedang mencari lowongan pekerjaan dan berbagai informasi tentang training, seminar-seminar dan workshop. Bina karir adalah website penyedia lowongan kerja yang cukup banyak yang mengaksesnya, memberikan informasi lowongan kerja yang jelas, selain itu Bina karir juga memberikan informasi-informasi meliputi dunia kerja, dan di ikuti dengan informasi workshop yang jarang di informasikan oleh web-web lain, namun kekurangan di Bina karir adalah lebih memberikan banyak informasi tentang workshop dan seminar dibandingkan untuk lowongan kerjanya.


Sumber :
http://www.wikipedia.com
Maryono Y. (2008). Teknologi informasi dan komunikasi. Penerbit Yudhistira Quadra
Irene Joss. (2009). Belajar Cepat Komputer. Cetakan pertama. Jakarta: EGC
Raymond Mcleod. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Edisi kesepuluh. Jakarta: Salemba empat


Kamis, 28 Maret 2013

perbedaan antara konseling dengan psikoterapi

             konseling atau penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang di lakukan oleh seorang ahli (di sebut konselor atau pembimbing) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank Parsons pada tahun 1908 saat ia melakukan konseling karier. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan  terapi yang berpusat pada klien (client centered).

             Dibanding dengan psikoterapi, konseling lebih berurusan dengan klien (konseling) yang mengalami masalah yang tidak terlalu berat sebagaimana halnya yang mengalami  psikopatologi , skizofrenia , maupun kelainan kepribadian.
Umumnya konseling berasal dari pendekatan Humanistik dan berpusat pada klien. Konselor juga berhubungan dengan permasalahan Sosial, Budaya, dan perkembangan selain permasalahan yang berkaitan dengan fisik, emosi , dan kelainan mental. Dalam hal ini, konseling melihat kliennya sebagai seseorang yang tidak mempunyai kelainan secara patologis. Konseling merupakan pertemuan antara konselor dengan kliennya yang memungkinkan terjadinya dialog dan bukannya pemberian Terapi atau perawatan (treatment). Konseling juga mendorong terjadinya penyelesaian masalah oleh diri klien sendiri.
 
dalam bidang layanan : 
           Konseling bisa dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti di Masyarakat , di dunia Industri , membantu korban Bencana alam , maupun di lingkungan pendidikan . Khusus pada dunia pendidikan tingkat dasar dan lanjutan di Indonesia, layanan ini biasa disebut bimbingan konseling (konseling sekolah) dan dilakukan oleh guru pembimbing(konselor sekolah).

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara konseling dan psikoterapi.
            1.Konseling pada umumnya menangani orang normal, sedangkan psikoterapi terutama menangani orang yang mengalami ganguan psikologis. 
            2.Konseling lebih edukatif, suportif, berorientasi sadar dan berjangka pendek, sedangkan psikoterapi lebih rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi tak sadar, dan berjangka panjang. 
            3.Konseling lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas dan konkret, sedangkan psikoterapi sengaja dibuat lebih ambigu dan memiliki tujuan yang berubah-ubah dan berkembang terus. 

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang dalam usaha memecahkan kesukaran-kesukaran yang dialaminya. Konseling adalah proses interaksi yang terjadi antara konselor dan konseli dalam situasi pribadi dan professional dengan tujuan memudahkan terjadinya perubahan perilaku menuju terpenuhinya kebutuhan. Psikoterapi biasanya mempunyai arti yang lebih dalam menyangkut kepribadian individu, dan lebih dipusatkan pada perbaikan tingkah laku individu yang menyangkut problem tingkah laku yang lebih serius

referensi :  http://id.wikipedia.org/wiki/Konseling 
                 www.belajar psikologi mengenai konseling&psikoterapi.com .

Pengertian Psikoterapi

Pandangan Psikoterapi Menurut : 

        Wolberg (1967 dalam Phares dan Trull 2001), mengungkapkan bahwa psikoterapi merupakan suatu bentuk perlakuan atau tritmen terhadap masalah yang sifatnya emosional. Dengan tujuan menghilangkan skimtom untuk mengantarai pola perilaku yang terganggu serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang positif.  

         Sedangkan Corsini (1989) mengungkapkan psikoterapi sebagai suatu proses formal dan interaksi antara dua pihak yang memiliki tujuan untuk memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan (distress). Dari seluruh definisi yang diungkapkan para ahli di atas, psikoterapi dapat disimpulkan sebagai suatu proses yang dilakukan dua pihak antara klien yang membutuhkan pertolongan dengan psikolog yang memberikan pertolongan. Tujuannnya adalah untuk menciptakan perubahan atau penyembuhan terhadap gangguan atau ketidaknyamanan yang dialami oleh klien.

     Psikoterapi adalah serangkaian metode berdasarkan ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan  atau mental seseorang.
        
      Psikoterapi juga pengaplikasihan berbagai metode klinis dan sikap interpersonal yang informed (didasari oleh informasi yang cukup ) dan dilakukan secara sengaja, berdasarkan prinsip – prinsip psikologi yang sudah mapan, dengan maksud membantu orang lain untuk memodifikasi prilaku kognisi, emosi, dan karakteristik pribadi lainya ke arah yang diinginkan oleh partisipannya sedangkan konseling Konseling adalah pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli ( disebut konselor ) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.Dibanding dengan psikoterapi, konseling lebih berurusan dengan klien(konseli) yang mengalami masalah yang tidak terlalu berat sebagaimana halnya yang mengalami psikopatologi , skizofrenia, maupun kelainan kepribadian. Jadi perbedaan utamanya adalah konseling merupakan istilah yang lebih umum, yang mengacu pada segala macam masalah. Sementara psikoterapi lebih spesifik untuk gangguan dan kesulitan psikoterapi. 

referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoterapi

Senin, 22 Oktober 2012

Multikulturalisme

Multikulturalisme
Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut.
Definisi
Multikulturalisme berhubungan dengan kebudayaan dan kemungkinan konsepnya dibatasi dengan muatan nilai atau memiliki kepentingan tertentu.
“Multikulturalisme” pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kesadaran politik (Azyumardi Azra, 2007).
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam kumunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah, adat serta kebiasaan (“A Multicultural society, then is one that includes several cultural communities with their overlapping but none the less distinc conception of the world, system of [meaning, values, forms of social organizations, historis, customs and practices”; Parekh, 1997 yang dikutip dari Azra, 2007).
Multikulturalisme mencakup suatu pemahaman, penghargaan serta penilaian atas budaya seseorang, serta suatu penghormatan dan keingintahuan tentang budaya etnis orang lain (Lawrence Blum, dikutip Lubis, 2006:174).
Sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan (Suparlan, 2002, merangkum Fay 2006, Jari dan Jary 1991, Watson 2000).
Multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang, kebijakan, penyikapan dan tindakan, oleh masyarakat suatu negara, yang majemuk dari segi etnis, budaya, agama dan sebagainya, namun mempunyai cita-cita untuk mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan mempunyai kebanggan untuk mempertahankan kemajemukan tersebut (A. Rifai Harahap, 2007, mengutip M. Atho’ Muzhar).
Jenis Multikulturalisme

  1.  Multikulturalisme isolasionis, mengacu pada masyarakat dimana berbagai kelompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lain.
  2. Multikulturalisme akomodatif, yaitu masyarakat yang memiliki kultur dominan yang membuat penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur kaum minoritas. Masyarakat ini merumuskan dan menerapkan undang-undang, hukum, dan ketentuan-ketentuan yang sensitif secara kultural, dan memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan meraka. Begitupun sebaliknya, kaum minoritas tidak menantang kultur dominan. Multikulturalisme ini diterapkan di beberapa negara Eropa.
  3. Multikulturalisme otonomis, masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kutural utama berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif bisa diterima. Perhatian pokok-pokok kultural ini adalah untuk mempertahankan cara hidup mereka, yang memiliki hak yang sama dengan kelompok dominan; mereka menantang kelompok dominan dan berusaha menciptakan suatu masyarakat dimana semua kelompok bisa eksis sebagai mitra sejajar.
  4. Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yakni masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kultural tidak terlalu terfokus (concern) dengan kehidupan kultural otonom; tetapi lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif-perspektif distingtif mereka.
  5. Multikulturalisme kosmopolitan, berusaha menghapus batas-batas kultural sama sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi terikat kepada budaya tertentu dan, sebaliknya, secara bebas terlibat dalam percobaan-percobaan interkultural dan sekaligus mengembangkan kehidupan kultural masing-masing.
Multikulturalisme di Indonesia
Pada dasarnya, multikulturalisme yang terbentuk di Indonesia merupakan akibat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Menurut kondisi geografis, Indonesia memiliki banyak pulau dimana stiap pulau tersebut dihuni oleh sekelompok manusia yang membentuk suatu masyarakat. Dari masyarakat tersebut terbentuklah sebuah kebudayaan mengenai masyarakat itu sendiri. Tentu saja hal ini berimbas pada keberadaan kebudayaan yang sangat banyak dan beraneka ragam.
Dalam konsep multikulturalisme, terdapat kaitan yang erat bagi pembentukan masyarakat yang berlandaskan bhineka tunggal ika serta mewujudkan suatu kebudayaan nasional yang menjadi pemersatu bagi bangsa Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai hambatan yang menghalangi terbentuknya multikulturalisme di masyarakat.

Multikultural dapat terjadi di Indonesia karena :
1.       Letak geografis indonesia
2.       Perkawinan campur
3.       Iklim

akulturasi psikologis

Akulturasi Psikologis
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Contoh akulturasi: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di acara Simfoni Semesta Raya.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: “ψυχή” (Psychē yang berarti jiwa) dan “-λογία” (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Jadi akulturasi psikologis adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan perilaku tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu perilaku asing. Perilaku asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam perilakunya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur periaku kelompok sendiri. Singkatnya terdapat perpaduan antara perilaku sendiri dengan perilaku asing, tanpa menghilangkan unsur perilaku kelompok sendiri.


Faktor-faktor yang mempengaruhi akulturasi
Terjadinya akulturasi adalah perubahan sosial budaya dan struktur sosial serta pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.

Secara garis besar, ada dua faktor yang menyebabkan akulturasi dapat terjadi, yaitu:
1.       Faktor Intern 
·         Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
·         Adanya penemuan baru. Discovery : penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada.
·         Invention : penyempurnaan penemuan baru. 
·         Innovation : pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada. Penemuan baru didorong oleh kesadaran masyarakat akan kekurangan unsur dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat.
·         Konflik yang terjadi dalam masyarakat.
·         Pemberontakan atau revolusi

2.       Faktor Ekstern 
·         Perubahan alam
·         Peperangan

Pengaruh kebudayaan lain melalui difusi (penyebaran kebudayaan), akulturasi(pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi(pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi).

Faktor-faktor yang memperkuat potensi akulturasi dalam taraf individu adalah faktor-faktor kepribadian seperti toleransi, kesamaan nilai, mau mengambil resiko, keluesan kognitif, keterbukaan dan sebagainya. Dua budaya yang mempunyai nilai-nilai yang sama akan lebih mudah mengalami akulturasi dibandingkan dengan budaya yang berbeda nilai.

Jadi, akulturasi psikologis adalah akulturasi yang terjadi pada psikologis seseorang atau suatu mayarakat, misalnya seseorang yang merantau akan terpengaruh dengan budaya yang ada ditempatnya merantau secara psikologis, seperti pola berpikir atau sifatnya, tetapi tidak membuat ia berubah seutuhnya menjadi seperti orang-orang asli ditempat tersebut.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Akulturasi
              http://www.psychologymania.com/2012/06/faktor-yang-mempengaruhi-akulturasi.html